Cinderella adalah dongeng
tradisional dengan versi yang dijumpai di banyak negara, dengan berbagai
variasi.
Versi paling awal dari cerita
ini berawal dari Cina pada 860. Dia tercatat di The Miscellaneous Record of Yu
Yang oleh Tuan Ch'ing-Shih, sebuah buku yang ada sejak Dinasti Tang. Versi
paling terkenal ditulis oleh penulis Perancis Charles Perrault pada 1697
berdasarkan cerita rakyat ditulis oleh Giambattista Basile sebagai La Gatta
Cennerentola pada 1634, namun film animasi dari Walt Disney Production (lihat
Cinderella), telah menjadi standar versi kontemporer.
Cerita
Versi
yang paling populer menceritakan tentang seorang gadis yang tinggal bersama ibu
tiri dan kakak tirinya yang jahat. Pada zaman dahulu kala, ada seorang gadis
yang baik hati bernama Cinderella. Dia sangat baik hati dan cantik, tetapi
sayang, ayahnya telah meninggal dunia dan sepeninggal ayahnya ia tinggal
bersama ibu dan saudara tirinya. Setiap hari ia disiksa, dengan cara disuruh
mencuci piring, mengepel lantai dan melayani mereka. Walaupun begitu Cinderella
tetap percaya bahwa suatu hari ia akan hidup bahagia. Suatu hari, seorang
pangeran ingin mencari permaisuri maka diadakanlah sebuah pesta dansa besar di
istana, tetapi Cinderella tidak diijinkan untuk ikut. Tetapi, Ibu Peri datang
dan menolongnya. Cinderella pun disulap menjadi seorang putri cantik. Di
istana, sang pangeran jatuh cinta pada Cinderella, lalu mengajaknya berdansa.
Cinderella jadi lupa, bahwa ia tak boleh pulang lebih dari jam 12, karena pada
jam itu semua sihir Ibu Peri berakhir. Denting lonceng pukul 12 terdengar, dan
Cinderella berlari. Tak terasa, sebelah sepatu kacanya terlepas dan tercecer di
tangga istana. Sang pangeran memungutnya, dan mengumumkan barangsiapa kakinya
pas dengan sepatu itu, siapapun dia, akan dia jadikan isteri. Namun, sepatu itu
tidak pas di kaki siapapun yang mencobanya, termasuk 2 kakak tiri Cinderella.
Cinderella lalu ikut mencoba, dan kakinya pas. Cinderella akhirnya menikah
dengan Pangeran dan hidup bahagia selamanya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar